photo 9186f5ad-cd5c-451c-92ac-9fb339bb14b2_zps15260308.jpg

Selasa, 05 Maret 2013

Kripik Belalang Sebagai Camilan



INFO KITA - We are what we eat. Apa yang kita makan menunjukan siapa kita. Salah satu artinya mungkin sejauh mana kita mengetahui apa yang kita konsumsi, jenis makanannya, olahannya dan kandungannya. Pernahkah kita terpikir untuk mengkonsumsi belalang? Membeli kripik belalang sebagai camilan?

Jangankan terpikir makan kripik belalang, di beberapa daerah yang banyak belalang, justru serangga ini dianggap sebagai ancaman, petaka dan hama bagi tanaman. Di Talaud, belalang berukuran raksasa di perangi karena menghabiskan kelapa. Padahal jika dihitung nilai jualnya, harga 1 kilo belalang kering bisa mencapai limapuluh ribu rupiah, sedangkan kelapa dalam bentuk kopra hanya enam ribu rupiah.

Saat ini di jawa tengah, khususnya daerah gunung kidul sudah mulai berkembang industri ukm memproduksi belalang sebagai bahan pangan. Produk paling laris berupa kripik belalang dengan berbagai aneka rasa. Belalang mulai digemari karena belalang mengandung gizi yang lengkap serta kandungan protein tinggi mengalahkan udang.

Seperti diungkapkan pakar ilmu gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Ahmad Sulaiman, belalang merupakan hewan yang memiliki beragam jenis kandungan nutrisi penting seperti, protein, vitamin, asam lemak esensial dan mineral.

"Kalau pada belalang yang masih segar, kandungan proteinnya sekitar 20 persen, tetapi pada yang kering sekitar 40 persen. Belum kulitnya yang juga mengandung zat kitosan seperti udang. Tetapi tergantung jenis belalangnya, pada musim-musim tertentu ada jenis belang yang kandungan vitaminnya lebih tinggi.  Belalang juga dapat  memenuhi 25 hingga 30 persen kebutuhan vitamin A," ungkap Ahmad.

Dinegara lain, belalang bahkan sudah dikonsumsi sebagai lauk pokok. Orang Jepang dan korea termasuk penggemar belalang tertinggi dan sudah di produksi sebagai consumer good industri makanan besar. Hal ini sebenarnya bisa disiasati oleh banyak daerah di Indonesia sebagai peluang bisnis untuk memasok kebutuhan akan belalang sebagai bahan baku bagi negara – negara penggemar belalang.

Belalang dapat diolah menjadi tepung, di asap, di goreng atau diolah menjadi bakso dan siomay belalang. Usaha kreatif masyarakat di gunung kidul membuat kripik belalang sudah mulai dinikmati hasilnya dan masyarakat disana tidak lagi mengandalkan singkong sebagai produk utama yang memang harga jualnya sangat rendah dipasaran.









Source:http://ulikunik.blogspot.com/